Selasa Pekan Biasa XX, 27 Agustus 2019
Selasa Pekan Biasa XX
27 Agustus 2019
1Tes 2: 1-8 + Mzm 139 + Mat 23: 23-26
Lectio
Suatu hari bersabdalah Yesus: 'celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan. Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih'.
Meditatio
Yesus mengingatkan, agar kita berani memilih yang terbaik dalam melakukan sesuatu; tentunya yang berguna bagi banyak orang dan mendatangkan keselamatan. 'Persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan'. Bukankah keadilan, belaskasih dan kesetiaan adalah persoalan Kerajaan Allah, mengapa tidak mereka perhatikan? Apakah ada kaitan dengan sikap mereka yang mencari kepuasan diri?
Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, yang disebut sebagai orang-orang munafik oleh Yesus ini, juga diingatkan 'nyamuk kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan. Cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. Bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih'. Mereka ini, bukannya pandai menaruh perhatian yang kecil dan sederhana, melainkan karena tidak mau memilih yang terbaik. Mereka ini pemalas. Mereka hanya mencari pekerjaan yang mudah dilihat orang. Perhatian terhadap terhadap kedalaman hidup rohani, sebelah dalam cawan, tidak ada.
Sikap kaum Farisi dan ahli-ahli Taurat itu berbalikan dengan sikap Paulus yang siap menghadapi tantangan dan aniaya dalam pewartaan sabda, sebagaimana diungkapkan dalam bacaan pertama. Semuanya berani Paulus kerjakan, karena dia merasa diberi kepercayaan oleh Allah. Paulus melakukan semuanya itu dengan penuh sukacita.
Oratio
Ya Tuhan Yesus, kami ini amat malas. Kami malah sering memcari kepuasan diri. Bantulah dengan kasiMu agar kami rajin melakukan yang baik dan penuh perhatian pada hidup rohani. Amin.
Contemplatio
Pertama, 'persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan'. Bukankah keadilan, belaskasih dan kesetiaan adalah persoalan Kerajaan Allah, mengapa tidak mereka perhatikan?
Kedua, 'bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih'. Kedalaman hidup batin kiranya mendapat perhatian selalu.
Komentar
Posting Komentar
Anda dapat juga mengirim email ke mas6un@gmail.com